Oleh Alfin Nur Laili
Setiap muslim wajib mempercayai adanya
mukjizat, karomah, maunah, irhas ataupun kejadiann luar biasa yang lainnya yang
diberikan Allah SWT. kepada orang yang dikehendakinya. Biasanya mukjizat ini
diberikan kepada para nabi dan rosul – Nya, sedangkan karomah, maunah, ataupun
irhas diberikan kepada orang – orang yang dikehendaki – Nya.
a.
Maunah
Maunah
berarti pertolongan. Maunah dapat pula diartikan sebagai suatu peristiwa atau
kejadian yang luar biasa, ganjil ataupun kejadian aneh yang terjadi dan
merupakan suatu bantuan sewaktu – waktu serta datangnya dengan secara tiba –
tiba atas kehendak Allah SWT. pada sekitar orang – orang atau manusia biasa,
baik itu orang muslim ataupun orang kafir dan itu bukan karena mantra, sihir,
sulap ataupun sebab yang lainnya.
Sebagai
contohnya ialah :
1.
Beberapa orang yang telah
dinyatakan dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka sedikitpun setelah
sebuah gedung runtuh karena tanah yang longsor, dimana beberapa bangunan telah
terpendam didalam tanah akibat longsoran tanah tersebut selama beberapa hari.
Namun ternyata atas izin dan kehendak Allah SWT orang – orang tersebut selamat
tanpa luka sedikitpun.
2.
Pada tahun 1978 tepatnya
tanggal 16 November, beberapa orang dari jama’ah haji tidak mengalami cidera
sedikitpun ditubuhnya (selamat), setelah pesawat yang ditumpanginya jatuh
karena adanya badai juga petir ketika akan mendarat di lapangan Srilanka. Hal
itu tentunya terjadi atas kehandak dari Allah SWT, sehingga para jama’ah haji
bisa selamat.
Selain
contoh diatas, tentunya masih banyak lagi kejadian – kejadian semacam itu yang
terjadi di lingkungan diri kita sendiri, yang jelas Allah SWT. menghendaki yang
demikian dan kita sebagai manusia biasa tak akan bisa untuk menolakya.
b.
Karomah
Karomah
menurut bahasa ialah kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Sedangkan menurut
istilah, karomah ialah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada para wali
( kekasih allah ) dan terjadinya peristiwa itu biasanya tanpa disangka – sangka
ataupun secara kebetulan.
Karomah
ini memang peristiwa yang sulit untuk diterima oleh akal pikiran manusia pada
umumnya. Akan tetapi karomah sering dijumpai dalam berbagai literatur
keagamaan, termasuk dalam berbagai literatur agama – agama selain Islam.
Allah
SWT. berfirman :
Artinya
:
Ingatlah wali – wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka,
dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang – orang yang beriman dan
senantiasa bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan
di akhirat. ( Q.S. Yunus : 62 – 64 )
Ulama
sufi meyakini bahwa para wali mempunyai keistimewaan, seperti halnya mampu
melihat hal – hal yang gaib yang tidak dimiliki oleh manusia kebanyakan
lainnya. Allah SWT dapat memberikan karomah ini kepada orang yang beriman,
bertaqwa, dan beramal sholeh menurut yang dikehendaki –Nya.
Karomah
ini biasanya datang dari kekuatan Ilahiyah dan dari jiwa seseorang yang telah
memancarkan suatu pengaruh serta hanya untuk mencari suatu keridhoan dari allah
SWT.
Hal –
hal yang dialami oleh para wali ataupun manusia biasa, merupakan percikan
mukjizat para nabi mereka. Umat Islam paling banyak dan paling besar karamahnya
karena besarnya mukjizat nabi mereka dan besarnya kemuliaan beliau dissi Allah
SWT.
Adapun
beberapa contoh orang – orang yang mendapatkan karomah diantaranya :
1.
Kisah Umar bin Khathab ra.
yang menyeru kepada Sariyah bin Zunaim (panglima perang yang diutus Umar) dari
atas mimbar di Madinah, sedangkan Sariyah sendiri tengah berada di Syam,
tersentak mendengar seruan Umar dari Madinah itu. Kemudian ia segera
memerintahkan pasukannya untuk segera merapatkan diri kegunung dan akhirnya
pasukan muslim yang dipimpinnya selamat bahkan mampu berhasil memukul balik
pasukan musuh.
2.
Pada zaman Nabi Sulaiman as.
ada seseorang yang sholeh yang telah memiliki suatu ilmu yang berasal dari
kitab Taurat dan juga Zabur, dan orang yang sholeh ini mampu memindahkan
singgasana Ratu Balqis yang dipindahkannya ke kerajaan Nabi Sulaiman as. dalam
waktu yang begitu singkat yaitu sebelum mata Nabi Sulaiman ini berkedip.
Selain contoh diatas masih banyak pula para
wali yang mendapatkan karomah. Karomah ini memang identik dengan hal – hal yang
tidak masuk dinalar. Akan tetapi, ia adalah nyata dan haqq, seperti halnya
mukjizat para nabi, hanya saja bedanya jika mukjizat itu disertai dengan
pengakuan kenabian (nubuwwah), sedangkan pada karomah hal itu tidak ada.
Karomah itu merupakan anugerah dari Allah
kepada para hamba yang dicintai – Nya. Ia adalah buah dari mujahadah dalam
memerangi hawa nafsu serta keistiqomahan seseorang dalam beribadah kepada Allah
SWT.
Namun sesungguhnya,
karomah yang paling besar yang dipunyai oleh para wali itu adalah selalu
mendapatkan pertolongan untuk taat dan patuh serta terjaga dari segala macam
perbuatan yang berakibat dosa dan juga dari segala macam kemaksiatan dan juga
pertentangan.
Oleh karena itu, hendaklah kita mampu untuk
dapat membedakan mana perbuatan yang dianjurkan oleh syari’at agama dan juga
hukum – hukum tertentu dan mana perbuatan yang tidak dianjurkan oleh syari’at
agama, agar kita mampu terlepas dari siksa ataupun laknat Allah, lebih – lebih siksa
akhirat kelak.
Referensi :
Ø T. Ibrahim – H. Darsono,
Membangun Akidah dan Akhlak, Tiga Serangkai, Solo, hal. 91
Ø Samsul Munir Amin, Karomah Para Kyai, Pustaka Pesantren,
Yogyakarta, hal. 1
Ø Ust. Labib Mz – Nur Lailah S.Ag., Mungkinkah Kita Bisa Jadi Sufi?,
Putra Jaya, Surabaya, hal. 123
Ø Shekh Hafizh Hakimi, 200 Tanya Jawab Akidah Islam, hal. 276
makasih membantu nih.
BalasHapussaya sarankan kalau bisa ada gambarnya ya biar lebih jelas