Pages

19 Mei 2013

Maunah dan KKaromah




Oleh Alfin Nur Laili
Setiap muslim wajib mempercayai adanya mukjizat, karomah, maunah, irhas ataupun kejadiann luar biasa yang lainnya yang diberikan Allah SWT. kepada orang yang dikehendakinya. Biasanya mukjizat ini diberikan kepada para nabi dan rosul – Nya, sedangkan karomah, maunah, ataupun irhas diberikan kepada orang – orang yang dikehendaki – Nya.
a.      Maunah
Maunah berarti pertolongan. Maunah dapat pula diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang luar biasa, ganjil ataupun kejadian aneh yang terjadi dan merupakan suatu bantuan sewaktu – waktu serta datangnya dengan secara tiba – tiba atas kehendak Allah SWT. pada sekitar orang – orang atau manusia biasa, baik itu orang muslim ataupun orang kafir dan itu bukan karena mantra, sihir, sulap ataupun sebab yang lainnya.
Sebagai contohnya ialah :
1.      Beberapa orang yang telah dinyatakan dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka sedikitpun setelah sebuah gedung runtuh karena tanah yang longsor, dimana beberapa bangunan telah terpendam didalam tanah akibat longsoran tanah tersebut selama beberapa hari. Namun ternyata atas izin dan kehendak Allah SWT orang – orang tersebut selamat tanpa luka sedikitpun.
2.      Pada tahun 1978 tepatnya tanggal 16 November, beberapa orang dari jama’ah haji tidak mengalami cidera sedikitpun ditubuhnya (selamat), setelah pesawat yang ditumpanginya jatuh karena adanya badai juga petir ketika akan mendarat di lapangan Srilanka. Hal itu tentunya terjadi atas kehandak dari Allah SWT, sehingga para jama’ah haji bisa selamat.
Selain contoh diatas, tentunya masih banyak lagi kejadian – kejadian semacam itu yang terjadi di lingkungan diri kita sendiri, yang jelas Allah SWT. menghendaki yang demikian dan kita sebagai manusia biasa tak akan bisa untuk menolakya.
b.      Karomah
Karomah menurut bahasa ialah kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Sedangkan menurut istilah, karomah ialah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada para wali ( kekasih allah ) dan terjadinya peristiwa itu biasanya tanpa disangka – sangka ataupun secara kebetulan.
Karomah ini memang peristiwa yang sulit untuk diterima oleh akal pikiran manusia pada umumnya. Akan tetapi karomah sering dijumpai dalam berbagai literatur keagamaan, termasuk dalam berbagai literatur agama – agama selain Islam.
Allah SWT. berfirman :





Artinya :
Ingatlah wali – wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang – orang yang beriman dan senantiasa bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. ( Q.S. Yunus : 62 – 64 )
Ulama sufi meyakini bahwa para wali mempunyai keistimewaan, seperti halnya mampu melihat hal – hal yang gaib yang tidak dimiliki oleh manusia kebanyakan lainnya. Allah SWT dapat memberikan karomah ini kepada orang yang beriman, bertaqwa, dan beramal sholeh menurut yang dikehendaki –Nya.
Karomah ini biasanya datang dari kekuatan Ilahiyah dan dari jiwa seseorang yang telah memancarkan suatu pengaruh serta hanya untuk mencari suatu keridhoan dari allah SWT.
Hal – hal yang dialami oleh para wali ataupun manusia biasa, merupakan percikan mukjizat para nabi mereka. Umat Islam paling banyak dan paling besar karamahnya karena besarnya mukjizat nabi mereka dan besarnya kemuliaan beliau dissi Allah SWT.
Adapun beberapa contoh orang – orang yang mendapatkan karomah diantaranya :
1.      Kisah Umar bin Khathab ra. yang menyeru kepada Sariyah bin Zunaim (panglima perang yang diutus Umar) dari atas mimbar di Madinah, sedangkan Sariyah sendiri tengah berada di Syam, tersentak mendengar seruan Umar dari Madinah itu. Kemudian ia segera memerintahkan pasukannya untuk segera merapatkan diri kegunung dan akhirnya pasukan muslim yang dipimpinnya selamat bahkan mampu berhasil memukul balik pasukan musuh.
2.      Pada zaman Nabi Sulaiman as. ada seseorang yang sholeh yang telah memiliki suatu ilmu yang berasal dari kitab Taurat dan juga Zabur, dan orang yang sholeh ini mampu memindahkan singgasana Ratu Balqis yang dipindahkannya ke kerajaan Nabi Sulaiman as. dalam waktu yang begitu singkat yaitu sebelum mata Nabi Sulaiman ini berkedip.
Selain contoh diatas masih banyak pula para wali yang mendapatkan karomah. Karomah ini memang identik dengan hal – hal yang tidak masuk dinalar. Akan tetapi, ia adalah nyata dan haqq, seperti halnya mukjizat para nabi, hanya saja bedanya jika mukjizat itu disertai dengan pengakuan kenabian (nubuwwah), sedangkan pada karomah hal itu tidak ada.

Karomah itu merupakan anugerah dari Allah kepada para hamba yang dicintai – Nya. Ia adalah buah dari mujahadah dalam memerangi hawa nafsu serta keistiqomahan seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT.
 Namun sesungguhnya, karomah yang paling besar yang dipunyai oleh para wali itu adalah selalu mendapatkan pertolongan untuk taat dan patuh serta terjaga dari segala macam perbuatan yang berakibat dosa dan juga dari segala macam kemaksiatan dan juga pertentangan.
Oleh karena itu, hendaklah kita mampu untuk dapat membedakan mana perbuatan yang dianjurkan oleh syari’at agama dan juga hukum – hukum tertentu dan mana perbuatan yang tidak dianjurkan oleh syari’at agama, agar kita mampu terlepas dari siksa ataupun laknat Allah, lebih – lebih siksa akhirat kelak.

Referensi :
Ø   T. Ibrahim – H. Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, Tiga Serangkai, Solo, hal. 91
Ø  Samsul Munir Amin, Karomah Para Kyai, Pustaka Pesantren, Yogyakarta, hal. 1
Ø  Ust. Labib Mz – Nur Lailah S.Ag., Mungkinkah Kita Bisa Jadi Sufi?, Putra Jaya, Surabaya, hal. 123
Ø  Shekh Hafizh Hakimi, 200 Tanya Jawab Akidah Islam, hal. 276

1 komentar:

  1. makasih membantu nih.
    saya sarankan kalau bisa ada gambarnya ya biar lebih jelas

    BalasHapus