Oleh Ibnu Umar dan Rina Yuniati
1. IMAM ABU
HASAN AL ASY’ARI
Al asy’ari lahir di kota di basrah(Iraq) tahun 260H.
yakni 55 tahun setelah wafat nya imam syafi’i. dan meninggal di basrah juga
pada tahun 324H dalam usia 64 tahun. Beliau tadinya dalah murid daribapak tieri
nya yakni seorang ulama besar dari kaum mu’tazilah yang bernama syekh abu ali
Muhammad bin abdul wahab al jabai. Tetapi kemudian beliau keluar dari
mu’tazilah dan kemudian beliau bertobat. Imam asy’ari melihat bahwa kau
mu’tazilah salah dalm faham nya, banyak hal yang bertentangan dengan I’tiqad
dan ajaran nabi muhamad saw dan juga
banyak yang bertentangan dengan al qur’an dan al hadits.
Semula al asy’ari mengikuti golongan
mu’tazilah dan keluar dari golongan yang menganggap al qur’an itu adalah
mahluk.al asy’ary menerapkan jalan tengah antara mu’tazilahyang terlalu
rasional dan ahli hadits yang terlalu kaku memegang makna lahir dari sebuah
hadits. Al asy’ari menolak paham bahwa al qur’an itu mahluk, menolak
pengingkaran terhadap syafa’at nabi muhamad saw,, menolak pengingkaran azab
kubur, menola paham bahwa manusia menciptakan perbuatan nya sendiri, menolak
pengingkaran terhadap sifat-sifat Allah al asy’ari tidak menolak ada nya
penggunaan ada nya akal pikiran untuk memeberikan argumentasi, namun menentang
penggunaan akal pikiran yang berlebihan
dan akal pikiran digunakan sebagai sarana untuk memperjelas pemahaman nash-nash
agama.
Maka dari itu beliau keluar daru
mu’tazilah dan bertaubat atas segala kesalahan nya, tidak hanya itu beliau juga
berdiri di barisan paling depan untuk melawan dan mengalahkan sebagaimana yang
di anut oleh golongan mu’tazilah Beliau menyiarkan atas keluar nya dari
mu’tazilah dengan naik ke atas mimbar di masjid dan beliau mengatakan secara
terang-terangan kalu beliau keluar dari mu’tazilah dan mengatakan berbagai
fakta tentang kesalahan dari faham kaum mu’tazilah yang selama ini di anut nya.
sejak keluar dari mu’tazilam abu asy’ari gencar
sekali ,elawan kaum mu’tazilah baik dengan lisan ataupun dengan tulisan,
berdebat dan bertanding dengan kaum mu’tazilah dimana-mana. Merumuskan dan
menuliskan dalam kitab-kitab nya I’tiqad0i’tiqad kaum ahlussunnah wal jama’ah,
sehngga nama beliau terkenal dan tersohor sebagai ulama tauhid yang mashur dan
dapat menundukkan dan menghancurkan kaum mu’tazilah.
Keistimewaandari imam abu hasan al asy’ari
adalah dalam menegakkan faham nya ialah dengan mengutamakan dalil-dalil al
qur’an dan hadits n sebagai pertimbangan.
2. IMAM AL MATURIDI
Imam al maturidi juga seorang
yang berjuang membangun mazdhab ahlussunnahwaljama’ah dalam ushuludin. Imam al
maturidi lahir di suatu desa di smarqand
yang brnama “maturid”. Beliau meninggal disitu juga pada tahun 333H yaitu
10tahun sesudah wafat nya imam abu hasan al asy’ari.beliau berjaza besar dalam
mengumpulkan, memeprinci dan mempertahan kan I’tiqad ahlussunnah wal jama’ah
itu. Sampai saat ini makam beliau di ziarahi di samareqand. Dunia islam sedari
dulu memandang ke2 imam ini sebagai pendiri dan pembangun madzhab ahlussunnah
wal jama’ah
Imam al maturidi tidak berbeda dengan al asy’ari, sama-sama menentang
mu’tazilah dan membela kepercayaan al qur’an. Perbedaan nya, jika al maturidi
lebih dekat madzhab hanafi, maka al asy’ari lebih dekat pada madzhab syafi’i.
al maturidi berpendapat bahwa ma’rifat di wajibkan oleh akal pikiran, namun
berbeda dengan mu’tazilah, karena kewajiban tersebut terjadi karena Allah. Al
asy’ari berpendapat bahwa ma’rifat di wajibkan oleh tuntunan syara’, sesuatu
yang baik atau buruk.al maturidi berpendapat bahwa sesuatu itu mempunyai sifat
baik atau buruk, sedangkan al asy’ari berpendapat bahwa sesuatu itu baik atau
buruk Karena di wajibkan atau dilarang oleh syara’.
REFRENSI
Aminudin dkk. Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Umum.PT Ghalia Indonesia dengan Universitas Esa Tunggal.Hal: 78
Abuya,
Al Fadhil dan K.H Siradjudin Abbas. I’tiqad qhlussunnah wal jama’ah.Pustaka
Tarbiyah. Hal:
31-34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar