KONSEP FILOSOFIS HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang
diampu oleh Bapak Faisal Kamal, M.Pd.I
Disusun
oleh:
1. Nanik
Sulistyaningsih
2. Ayu
Maslahah
3. Ahmad
Luthfi Ali
4. Thohirin
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Menurut keyakinan kita, sejarah
pembentukan masyarakat dimuai dari keluarga Adam dan Hawa sebagai unit terkecil
dari masyarakat besar umat manusia dimuka bumi ini. Dalam keluarga Adam itulah
telah dimulai proses kependidikan umat manusia, meskipun dalam ruang lingkup
terbatas sesuai dengan kebutuan untuk mempertahankan hidupnya. Maka dari itu
sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama
dalam rangka memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan
kemajuan masyarakatnya.
Dasar minimal dari usaha mempertahankan
hidup manusia terletak pada orientasi manusia kearah tiga hubungan yaitu :
1. Hubungan
manusia dengan Tuhannya
2. Hubungan
manusia dengan manusia
3. Hubungan
manusia dengan alam sekitar
Dari prinsp hubunga inilah, kemudian
manusia mengembangkan proses pertumbuhan kebudayaannya. Proses inilah yang
mendorong manusia kearah kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan yang semakin
meningkat.
- Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengertian pendidikan Islam ?
2. Bagaimana
teorisasi pendidikan Islam ?
3. Apa
tujuan pendidikan Islam ?
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar yang harus terus menerus untuk mewujudkan manusia yang unggul dalam
ilmu pengetahuan dan anggun sikap moralnya adalah harapan kita bersama. Bahkan
dalam bait lagu kebangsaan kita yang di karang WR.Supratman berbunyi “
bangunlah jiwanya - bangunlah badannya “. Ini menjadi spirit bagi pendidik
untum membangun manusia yang sehat lahir dan batin.[1]
Bilamana
pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmaniah)
yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban
dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti
menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.
Banyak
orang yang menyamakan istilah pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam.
Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah
manusia serta sumberdaya insani yang ada padanya, menuju terbentuknya manusia
seutuhnya(insane kamil). Sedangkan pendidikan ke-Islam-an atau pendidikan Agama
Islam yakni upaya pendidikan agama islam atau ajaran Islamdan nilai-nilai, agar
menjadi jiwa, motifasi bahkan dapat dikatakan way of life seseorang. [2]
Pengertian
Pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu system kependidikan yang
mencangkup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh
karenannya islam mendominasi selurh aspek kehidupan manusia Muslim baik duniawi
maupum ukhrawi.[3]
Mengingatnya
luasnya jangkauan yang harus digarap oleh Pendidikan Islam, maka Pendidikan
Islam tidak menganut sistem tertutup melainkan terbuka terhadap tuntutan
kesejahteraan umat manusia, baik tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup
rohani. Kebutuhan itu semakin meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup
manusia itu sendiri.
- Teorisasi Pendidikan Islam
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang
peranan yang menentukan eksitensis dalam perkembangan masyarakat tersebut,
karena pendidikan merupakan usaha melestarikan, dan mengalihkan serta
mentraspormasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya sebagai generasi penerus. Dalam hal ini tumbuhlah alat pembudayaan masyarakat manusia itu
sendiri untuk mengarahkan perkembangan
dan pertumbuhan hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat. Semua ini
tergantung pada para pendidik yang
memegang alat pembudayaan, dengan kata lain para pendidik memegang posisi kunci
yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan, sehingga mereka di
tuntut persyaratan tertentu, baik teoritas maupun praktis dalam pelaksanaan
tugasnya. Sedangkan faktor yang bersifat internal seperti bakat dan faktor
eksternal seperti lingkungan dalam segala dimensinya menjadi sasaran pokok dari
proses ikhtiariyah para pendidik. Pentingnya mempelajari teoritis dalam ilmu
pendidikan islam adalah:
a) Pendidikan
sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses panjang, dengan
resulat atau hasil yang tidak dapat di ketahui dengan segera, berbeda dengan
membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Tapi semua itu harus diperlukan suatu perhitungan yang matang dan hati-hati
berdasarkan pandangan dan pikiran-pikiran atau teori yang tepat, sehingga
kegagalan atau kesalahan-kesalahan
langkah pembentukan terhadap anak didik dapat dihindarkan.[4]
b) Pendidikan
Islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama islam disamping
menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga
mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan yang mengembakan hidup anak didik
ke arah kedewasaan atau kematengan yang menguntungkan dirinya. Oleh karna itu
usaha ikhtiariah tersebut tidak dapat di lakukan secara coba-coba atas dasar
keinginan atau kemauan pendidik tanpa dilandasi dengan teori-teori kependidikan
yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah paedagogis.
c) Islam
sbagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan mensejahterakan dan
membahagiakan hidup baik dunia maupun akhirat, hal ini baru bisa dinamakan
fungsional dan aktual bilamana dikembangkan melalui proses kependidikan yang
sistematis. Oleh karna itu pendidikan Islam yang disusun secara sistematis
merupakan kompas bagi proses tersebut.[5]
- Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam secara
keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insane kamil dengan pola takwa, Insan
kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang
secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan
menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang dan
gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah
dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkatkan dari
alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan akhirat nanti.
Tujuan terlalu ideal sehingga sukar dicapai. Tetapi dengan kerja keras yang
dilakukan secara berencana dengan kerangka-kerangka kerja yang konsepsional
mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah sesuatu yang mustahil.[6]
Ada
beberapa tujuan pendidikan yang perlu kita ketahui yaitu:
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan di capai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran ataun dengan cara lain. Tujuan itu meliputi
seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan,
kebiasaan, dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur,
kecerdasan, sitasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.
Cara atau alat yang efektif dan efisien untuk mencapi tujuan
pendidikan ialah pengajaran. Karena itu pengajaran sring di identikkan dengan
pendidikan, meskipun kalau istilah ini sebenarnya tidak sama.
2.
Tujuan Akhir
Pendidikan
Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat
pada waktu hidup di dunia ini telah
berakhir pula. Tujuan umum yang berbentuk insane kamil dengan pola taqwa dengan
mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalan hidup
seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruinya. Karena itulah
pendidikan Islam mengembangkan, memelihara dan memepertahankan tujuan
pendidikan yang telah dicapai. Orang yang sudah taqwa dalam bentuk insane kamil
masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan,
sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkembang, meskipun
pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan formal.
Tujuan
akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami ketika mati dalam keadaan berserah
diri kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujung dari taqwa sebagai ahir
dari proses hidup jelas berisikan kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses
pendidikan itu yang dapat dianggap sebagai tujuan akhirnya. Insane kamil yang arti
dan akan menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan islam.[7]
3.
Tujuan Sementara
Tujuan
sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan. Pada
tujuan sementara bentuk insane kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun
dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan
pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan suatu
lingkaran yang pada ,tingkat paling rendah mungkin merupakan suatu lingkaran
kecil. Semakin tinggi tingkatan pendidikannya lingkaran tersebut semakin besar.
Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan,bentuk lingkarannya sudah harus kelihatan.
Bentuk lingkaran inilah yang menggambarkan insane kamil itu. Di sinilah
barangkali yang perbedaan yang mendasar bentuk tujuan pendidikan Islam dibanding
pendidikan yang lainnya.[8]
BAB
III
PENUTUP
·
Kesimpulan
1.
Pendidikan adalah usaha sadar yang harus terus menerus
untuk mewujudkan manusia yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan anggun sikap
moralnya.
2.
Para pendidik memegang posisi kunci yang banyak
menentukan keberhasilan proses pendidikan, sehingga mereka di tuntut
persyaratan tertentu, baik teoritas maupun praktis dalam pelaksanaan tugasnya.
Sedangkan faktor yang bersifat internal seperti bakat dan faktor eksternal
seperti lingkungan dalam segala dimensinya menjadi sasaran pokok dari proses
ikhtiariyah para pendidik.
3.
Beberapa tujuan pendidikan yang perlu kita ketahui
yaitu:
a)
Tujuan umum ialah tujuan yang akan di capai dengan
semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran ataun dengan cara lain.
b)
Tujuan akhir. Pendidikan Islam itu berlangsung selama
hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada
waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.
c)
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai
setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam
suatu kurikulum pendidikan.
·
Daftar Pustaka
Uhbiyati, Nur, Dra., Hj., Filsafat
Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 1999.
Fathudin, Syukri, Din Al
Islam, UNY Pres, Yogyakarta, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar